Skip to main content

Daerah Istimewa Yogyakarta - Keraton dan Taman Sari

5 Disember 2014 (Jumaat)

Hentian seterusnya - Keraton dan Taman Sari. Malas pula mau menaip.. Jom kita copy paste dari Encik Google saja... ha!ha... Maaf ya...

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningratyang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultandan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.[1]









Abdi Dalem (pekerja Keraton). Ramai abdi dalem di Keraton ini.. masing2 mempunyai tugas tersendiri seperti membersihkan perkakas, menjaga bahan pameran, bertapa di bawah pokok selama 2 jam, bermain alat muzik dan sinden (mendendangkan lagu).


Jam yang menggunakan nombor Jawa





Kawasan Keraton ini dibuka pada jam 8.00 pagi hingga 2.00 pm sahaja. Kawasan ini lebih terjaga berbanding di Solo. Guide juga disediakan kepada wisatawan yang ingin mengetahui sejarah keraton di sini.


Seterusnya kami ke Taman Sari

Info :
Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono IIsebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati MadiunTumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorangPortugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.



Kolam mandi Isteri2 Sultan
 (dahulu sultan ramai isteri, kalau kolam kecil, tidak muat untuk mandi secara berjemaah.. he!he)


Selepas mandi, sultan akan berehat di bilik ini. Sebuah katil disediakan. Lubang di bawah katil itu untuk meletakkan kayu api seperti sebuah bilik wap. Bunga yang terletak di atas katil itu ialah ritual kerana malam sebelumnya itu ialah malam Jumaat. Ada seperti bau kemenyan.


Macam dalam frame gambar.. pandai Pak Cik Guide nie ambik gambar tau...


YB melawat kawasan??.. Oh.. bukan... untuk menuju ke Masjid Bawah Tanah, kami akan keluar dari pintu belakang dan berjalan di celah-celah rumah warga tempatan. Rumah-rumah di kawasan ini dihuni oleh keluarga Abdi Dalem. Dahulu ini juga merupakan kawasan Taman Sari (kalau dulu ialah pokok buah-buahan).
p/s : muka ibu2 ini agak kencang kerana kecapean dan kelaparan... ha!ha

eh..eh... budak sekolah...

Masjid Bawah Tanah



Okeylah... perut sudah lapar... jom gerak lagi.... 

Comments

Popular posts from this blog

Hatyai : Day 1 - Floating Market & Asean Night Market

Fuhhhhh..... setelah dua tahun blog ini tidak dikemaskini (update)... kena ingat balik kisah Hatyai 2 tahun lalu... ha!ha. (mari uji kekuatan ingatan!) Baiklah... selepas solat asar, kami keluar ke Floating Market. Sebab utama ke Hatyai ialah menjejaki floating market... tu pasal gigih ke sini pada hujung minggu. Untuk ke sini, kami telah deal dengan tuk2 yang kami naiki tadi. Kos dia kenakan kami ialah 150 bath (pergi balik) untuk 1 tuk2.. bukan ikut orang (per person). Sebenarnya lebih mudah kalau kita sewa pergi balik. Maka kita tidak perlu bersusah-payah mencari tuk2 untuk balik.  Apa yang ada di Floating Market?.. ok... bukan makan minum saja yang ada.. ada juga bazar jual pakaian dan cenderahati.. kebetulan kami datang masa hari jadi sultan Thailand, jadi banyak gerai jualan dibuka. Yang wajib makan di sini ialah aiskrim kelapa! Bukan runding harga tuk2.. tapi dorang sibuk tanya kedai dobi... ha!ha... driver tuk2 bingung nda faham maksud dobi Madam Suzanne ...

Cerita Tertunggak : Hatyai Day 1 : KL Sentral - Hatyai by KTM

Assalamualaikum.... hai semua....  Maaf kerana ini ialah cerita yang tertunggak. Cerita Disember 2015 yang diceritakan semula pada tahun 2016.. ha!ha... Bukan kerana kesibukan untuk menulis.. cuma kadang kala terlupa untuk menulis. Saya mulakan kisah perjalanan ke Hatyai dengan pembelian tiket KTM sebulan sebelum perjalanan. Oleh sebab saya tinggal di Sabah, maka pembeliah tiket hanya dapat dilakukan melalui sistem atas talian (online). Tiket pula hanya boleh dibeli sebulan sebelum tarikh perjalanan. Maka jam 8 pagi saya sudah bersedia untuk berjuang membeli tiket.. ha!ha.. haruslah berjuang awal coz kami mahu membeli tiket yang berkatil. Maklumlah perjalanan hampir 12 jam.. pastilah kejang otot kaki kalau duduk saja selama 12 jam. Namun, ku sangkakan panas hingga ke petang, rupanya jerebu di tengah hari. Pembayaran mengalami masalah cz kena guna kad kredit dan internet banking BSN saja. Kenapalah bukan cimbclicks...Jadi lepas sekolah (eh.. masih sekolah?.. kah cikgu sekol...